Friday, September 30, 2011 |

DOSA YANG LEBIH HEBAT DARI BERZINA

 Pada suatu senja yang lenggang, terlihat seorang wanita berjalan
 terhuyung-huyung. Pakaiannya yang serba hitam menandakan bahwa IA
 berada dalam duka cita yang mencekam. Kerudungnya menangkup rapat
 hampir seluruh wajahnya. Tanpa rias muka atau perhiasan menempel di
 tubuhnya. Kulit yang bersih, badan yang ramping Dan roman mukanya yang
 ayu, tidakdapat menghapus kesan kepedihan yang tengah meruyak
 hidupnya. Iamelangkah terseret-seret mendekati kediaman rumah Nabi
 Musa a.s.
 Diketuknya pintu pelan-pelan sambil mengucapkan salam. Maka
 terdengarlah ucapan dari dalam "Silakan masuk". Perempuan cantik itu
 lalu berjalan masuk sambil kepalanya terus merunduk. Air matanya
 berderai tatkala IA berkata, "Wahai Nabi Allah. Tolonglah saya, Doakan
 saya agar Tuhan berkenan mengampuni dosa keji saya." "Apakah dosamu
 wahai wanita ayu?" tanya Nabi Musa as terkejut. "Saya takut
 mengatakannya. " jawab wanita cantik. "Katakanlah jangan ragu-ragu!"
 desak Nabi Musa. Maka perempuan itupun terpatah bercerita, "Saya
 ......telah berzina." Kepala Nabi Musa terangkat, hatinya tersentak.

 Perempuan itu meneruskan, "Dari perzinaan itu saya pun......lantas
 hamil. Setelah anak itu lahir, langsung saya....... Cekik lehernya
 sampai...... tewas", ucap wanita itu seraya menagis sejadi-jadinya.
 Nabi musaberapi-api matanya. Dengan muka berang IA menghardik,"
 Perempuan bejad, enyah kamu dari sini! Agar siksa Allah tidak jatuh ke
 dalam rumahku karena perbuatanmu. Pergi!"...teriak Nabi Musa sambil
 memalingkan Mata karena jijik.

 Perempuan berewajah ayu dengan hati bagaikan kaca membentur batu,
 hancur luluh segera bangkit Dan melangkah surut. Dia terantuk-antuk ke
 luar dari dalam rumah Nabi Musa. Ratap tangisnya amat memilukan. Ia
 tak tahu harus kemana lagi hendak mengadu. Bahkan IA tak tahu mau di
 bawa kemana lagi kaki-kakinya. Bila seorang Nabi saja sudah
 menolaknya, bagaimana pula manusia lain bakal menerimanya? Terbayang
 olehnya betapa besar dosanya, betapa jahat perbuatannya. Ia tidak tahu
 bahwa sepeninggalnya, Malaikat Jibril turun mendatangi Nabi Musa. Sang
 Ruhul Amin Jibril lalu bertanya, "Mengapa engkau menolak seorang
 wanita yang hendak bertobat dari dosanya? Tidakkah engkau tahu dosa
 yang lebih besar daripadanya? " Nabi Musa terperanjat. "Dosa apakah
 yang lebih besar dari kekejian wanita pezina Dan pembunuh itu?" Maka
 Nabi Musa dengan penuh rasa ingin tahu bertanya kepada Jibril.

 "Betulkah Ada dosa yang lebih besar dari pada perempuan yang nista
 itu?" " Ada !" jawab Jibril dengan tegas. "Dosa apakah itu?" tanya
 Musa kian penasaran. "Orang yang meninggalkan sholat dengan sengaja
 Dan tanpa menyesal". Orang itu dosanya lebih besar dari pada seribu
 kali berzina.Mendengar penjelasan ini Nabi Musa kemudian memanggil
 wanita tadi untuk menghadap kembali kepadanya. Ia mengangkat tangan
 dengan khusuk untuk memohonkan ampunan kepada Allah untuk perempuan
 tersebut.

 Nabi Musa menyadari, orang yang meninggalkan sembahyang dengan sengaja
 Dan tanpa penyesalan adalah sama saja seperti berpendapat bahwa
 sembahyang itu tidak wajib Dan tidak perlu atas dirinya. Berarti IA
 seakan-akan menganggap remeh perintah Tuhan, bahkan seolah-olah
 menganggap Tuhan tidak punya hak untuk mengatur Dan memerintah
 hamba-Nya. Sedang orang yang bertobat Dan menyesali dosanya dengan
 Sungguh-sungguh berarti masih mempunyai iman didadanya Dan yakin bahwa
 Allah itu berada di jalan ketaatan kepada-Nya. Itulah sebabnya Tuhan
 pasti mau menerima kedatangannya.

 (Dikutip dari buku 30 kisah teladan - KH  Abdurrahman Arroisy)
 Dalam hadist Nabi SAW disebutkan : Orang yang meninggalkan sholat
 lebih besar dosanya dibanding dengan orang yang membakar 70 buah
 Al-Qur'an, membunuh 70 nabi Dan bersetubuh dengan ibunya di dalam Ka'bah.

 Dalam hadist yang lain disebutkan bahwa orang yang meninggalkan sholat
 sehingga terlewat waktu, kemudian IA mengqadanya, maka IA akan disiksa
 dalam neraka selama satu huqub. Satu huqub adalah delapan puluh tahun.
 Satu tahun terdiri dari 360 Hari, sedangkan satu Hari di akherat
 perbandingannya adalah seribu tahun di dunia. Demikianlah kisah Nabi
 Musa Dan wanita pezina Dan dua hadist Nabi, mudah-mudahan menjadi
 pelajaran bagi Kita Dan timbul niat untuk melaksanakan kewajiban
 sholat dengan istiqomah

0 comments: