Sebagai mahasiswa pertanian, saya sangat terkejut sekarang ini sedang heboh masalah tomcat. Berita ini terlalu diekspos secara berlebihan oleh media. Diberbagai headline media massa, berbagai chanel TV heboh dengan issu ini. Sebenarnya apakah tomcat itu?
Serangga tomcat adalah serangga genus Paederus. Ciri khas Paederus adalah memproduksi toksin yang disebut Paederin. Toksin teresbut menjadikan kulit terasa panas, gatal, meninggalkan bekas merah dikulit. Bebeapa media menyebutkan serangan tomcat membuat kulit melepuh seperti mengalami luka bakar dan mngeluarkan cairah dan nanah. Hal ini sangat berseberangan dengan pengakuan para petani yang setiap hari biasa bekerja dengan tomcat. Serangga tersebut sering hinggap di badannya, namun dia biasa saja, tidak ada gejala apa-apa.
Para petani biasa memanggil tomcat dengan 'semut gede'. Tomcat merupakan sahabat petani karena membantu mereka memberantas hama tanaman sayuran, yakni wereng. Hama jenis wereng beragam, ada wereng merah, putih, coklat, dan hitam. Bila tanaman atau sayuran sudah terkena hama ini, maka sayurang terancam mati. Soyid mengatakan, bila wereng terkena padi maka sudah dipastikan gagal panen. Dulu dia menanam sawi dan pakcoy, namun hama wereng sangat suka tumbuhan tersebut. Terbukti kan tomcat justru hero kita! (http://www.republika.co.id/berita/nasional/jabodetabek-nasional/12/03/26/m1hqdo-tomcat-adalah-sahabat-petani)
Pengalihan isu
Tidak ada yang patut diberitakan dari tomcat ini, paling hanya mengenai popupasinya yang semakin meningkat saja. racun atau bahaya tomcat tidak seganas yang diberitakan saat ini, sehingga masyarakat hanya dibuat cemas seolah olah tomcat adalah binatang yang sangat berbahaya yang harus dibunuh. Padahal, pernahkah anda mendengar orang meninggal karena digigit tomcat? paling juga hanya gatal dan luka sebentar saja.
Bahkan pemerintah kabupaten Tulungagung menolak dengan tegas untuk membasmi serangga tomcat ini karena tomcat dinilai sangat membantu petani dalam membasmi hama wereng. Di Sukoharjo, Jateng juga setahun terakhir ini telah terjadi tiga kali serangan tomcat. Namun pemerintah daerah setempat melarang keras pembasmian hewan tersebut. Lho, lantas kenapa pemberitaan serangga tomcat menjadi headline di berbagai media cetak dan elektronik, kenapa beritanya mengalahkan isu yang lebih penting dan sensitif yaitu kenaikan bbm yang jelas jelas akan memiskinkan rakyat yang jelas sudah miskin. Jawabannya adalah berita ini hanyalah sebuah Pengalihan Isu.
Seperti diberitakan di http://www.jpnn.com/read/2012/03/26/121999/Demokrat-Garap-Isu-Tomcat- Ketua Umum Partai Demokrat, Anas Urbaningrum dalam acara Seminar Penanggulan Tomcat di DPP Partai Demokrat, Senin 26 Maret 2012. Beliau menyatakan harus ada kebijakan dan upaya nyata untuk mengatasi tomcat juga disikapi dengan aksi nyata. Bagaimana dengan kasus korupsi dikalangan partai demokrat pak? Apakah ada aksi nyata untuk mengatasi korupsi di Negara ini? Jelas lagi-lagi ini hanyalah sebuah Pengalihan Isu. Bagaimana beberapa kalangan tidak curiga, wabah tomcat tiba-tiba mencuat ditengah ramainya pemberitaan tentang rencana kenaikan harga BBM 1 april nanti.
Teori pengalihan isu
Dalam pengalihan isu ini pemerintah menggunakan jarum hipodermik yang berasumsi bahwa media merupakan suatu kekuatan yang luar biasa, sedangkan masyarakat dianggap tidak berdaya. Sehingga ketika masyarakat ditembak dengan berbagai informasi di media massa, masyarakat akan menerimanya tanpa filter.
Kita yakin, masyarakat kita saat ini sudah banyak yang memiliki kesadaran untuk tidak dibodohi! Tetap fokus dengan apa yang diharapkan yaitu kesejahteraan dan keadilan. Jangan langsung terima saja berita-berita yang tidak bertanggungjawab. Harus tetap fokus, kritis dan membutuhkan pengetahuan dan wawasan yang bisa didapatkan siapa saja. Mahasiswa sebagai agent of change adalah subjek yang tepat dalam perubahan sosial ini.
Lebay bin hoax
foto diatas benar-benar buat saya murka errggghhh hoax abis sih! Foto yang dimedia yang mengaku bahwa foto ini adalah foto korban tomcat, salah besar! Foto disamping ini bukan disebabkan oleh sengatan serangga tomcat melaikan terkena sengatan tumbuhan bernama Poison ivy.
Masalah tomcat tidak perlu diperpanjang. Serangga ini sudah ada sejak dulu. Serangga ini juga tidak lebih berbahaya dari nyamuk DBD dan Malaria. Gak pernah ada beritanya kan kalo tergigit serangga tomcat bisa mati. Pliss deh jangan manja. Kita sebagai bangsa yang cerdas jangan mau dikibulin sama isu serangga beginian. Teman saya bilang di solo serangga ini sudah sejak dulu ada dan tergigit pun seperti digigit semut biasa, terasa gatal, namun tetap jangan digaruk! That’s all! Itu aja.
0 comments:
Post a Comment