Kisah cinta kita berawal dari kesamaan hobi yaitu travelling. Sei Bakau yang indah membuat cinta kita bersemi, lalu dia mengutarakan perasaan cinta nya padaku.
Kita yang hanya menginginkan cinta yang sejati. Berkomitmen sejak hari pertama kita jatuh cinta untuk serius melanjutkan hubungan ini ke jenjang yang lebih serius lagi, ikatan suci pernikahan.
Kita saling jatuh cinta, dan kita saling percaya itulah pondasi kokoh hingga hari bahagia itu bisa kita wujudkan.
Keraguan, ketakutan, karena dia orang Kalimantan dan aku orang Jakarta, tidak menjadi penghalang kami untuk membangun keluarga bahagia & sejahtera.
Jiwa muda kami yang selalu mengatakan bahwa ketika kita bisa bermimpi, kita juga bisa mewujudkan itu. Cinta kami yang selalu bagaikan bara api yang selalu membakar cita-cita kami menjadi kenyataan.
Pertama kali aku menginjakan kaki di Sampit pada tanggal 2 Januari 2013, perasaanku fifty-fifty antara siap dan tidak siap memulai karir perdanaku disini.
Di Sampit yang minim hiburan, sebatang kara, dan sebagainya membuatku ingin segera hengkang kaki di saat pertama kali ku menginjakan kaki disini. Tapi aku yang berjiwa optimis dan penuh ambisi, seperti mampu menghadang berbagai rintangan apapun asal aku bisa sukses disini.
Dan ternyata takdirku memang disini. Aku ingat, Bapak yang pada awalnya berkata, "Enjoy your holiday!" Menjadi "Selamat menempuh hidup baru!" :D
Banyak lelaki yang mencoba mendekatiku tapi tidak satupun yang sesuai selera ku. Hingga aku berpikir mustahil aku bisa jatuh cinta disini. Hingga akhirnya, pernyataanku terpatahkan! Aku mengenalnya dan jatuh cinta. Memang perjalanan tidak selalu mulus, tapi kami saling mencintai, dan keinginan yang besar untuk selalu bersama membuat kami bisa bertahan.
Dan tepat pada our first anniversary berpacaran yaitu 5 Mei 2014, dia berkunjung kerumahku dan menyampaikan niat baiknya untuk menjalin silaturahmi mengenal keluargaku. Pada akhir Mei 2014, gantian keluargaku berkunjung ke keluarga abang (suamiku) di Sampit. Pembicaraan serius seputar pernikahan pun terjalin. Selanjutnya sebagai hadiah ulang tahunku, pada tanggal 14 Juni 2014, abang melamarku kepada ayahku (via telepon karena kita terhalang oleh jarak).
Bahagia rasanya. Karena hari bahagia itu sebentar lagi menjadi kenyataan. Dan selanjutnya, kita melakukan persiapan pernikahan. Pada libur lebaran, Juli 2014, saat aku mudik ke Tangerang, aku segera mempersiapkan pernikahan kami. Aku mulai mencari beberapa vendor pernikahan yang elegant tapi tetap terjangkau. Seperti Paket pernikahan (terdiri dari; gedung, dekorasi, hiburan, cathering, wedding organizer), paket busana & Rias busana penganten dan keluarga, emas kawin (mahar), paket fotografi & dokumentasi, souvenir, hotel/penginapan, tujuan liburan honeymoon, dsb.
Sebagai seorang perantau Kalimantan yang akan menikah di daerah asal Tangerang. Aku tentunya membutuhkan paket pernikahan yang sudah all in. Dan aku sangat tertolong oleh paket pernikahan dan juga banyak vendor lain yang sangat praktis sehingga aku masih bisa mewujudkan pernikahan ideal-ku dengan mengurusnya segala sesuatunya dari Kalimantan. :)
Selepas lebaran Idul fitri, Agustus 2014, aku mengurus surat-surat izin pernkahan di KUA Tangerang. September 2014 kita disibukan untuk membooking, pembayaran, dan follow up pernak-pernik pernikahan, dan Oktober 2014 hari bahagia yang kami nanti-nantikan akhirnya datang juga.
* Karena aku percaya. Kisah cinta yang dibuktikan dengan pernikahan suci, akan selalu membuat kita menjadi manusia yang lebih baik dan membuat hidup kita selamat serta bahagia dunia-akhirat. Dan
* Aku meyakini. Bahwa menikah tidak hanya membuatku dan pasanganku bahagia. Tapi juga otang tua yang akan selalu mengalir doa untuk kebagiaan kami setiap harinya. Karena pernikahan adalah perintah Allah, sunnah Rasulullah. Pernikahan adalah pintu kebahagiaan, pembuka rezeki, dan merupakan sebaik-baiknya solusi hidup ini. Karena berdua lebih baik daripada sendiri, kita punya double kekuatan, yang semakin membuat hidup kita lebih baik bahkan sempurna :)
Kita yang hanya menginginkan cinta yang sejati. Berkomitmen sejak hari pertama kita jatuh cinta untuk serius melanjutkan hubungan ini ke jenjang yang lebih serius lagi, ikatan suci pernikahan.
Kita saling jatuh cinta, dan kita saling percaya itulah pondasi kokoh hingga hari bahagia itu bisa kita wujudkan.
Keraguan, ketakutan, karena dia orang Kalimantan dan aku orang Jakarta, tidak menjadi penghalang kami untuk membangun keluarga bahagia & sejahtera.
Jiwa muda kami yang selalu mengatakan bahwa ketika kita bisa bermimpi, kita juga bisa mewujudkan itu. Cinta kami yang selalu bagaikan bara api yang selalu membakar cita-cita kami menjadi kenyataan.
Pertama kali aku menginjakan kaki di Sampit pada tanggal 2 Januari 2013, perasaanku fifty-fifty antara siap dan tidak siap memulai karir perdanaku disini.
Di Sampit yang minim hiburan, sebatang kara, dan sebagainya membuatku ingin segera hengkang kaki di saat pertama kali ku menginjakan kaki disini. Tapi aku yang berjiwa optimis dan penuh ambisi, seperti mampu menghadang berbagai rintangan apapun asal aku bisa sukses disini.
Dan ternyata takdirku memang disini. Aku ingat, Bapak yang pada awalnya berkata, "Enjoy your holiday!" Menjadi "Selamat menempuh hidup baru!" :D
Banyak lelaki yang mencoba mendekatiku tapi tidak satupun yang sesuai selera ku. Hingga aku berpikir mustahil aku bisa jatuh cinta disini. Hingga akhirnya, pernyataanku terpatahkan! Aku mengenalnya dan jatuh cinta. Memang perjalanan tidak selalu mulus, tapi kami saling mencintai, dan keinginan yang besar untuk selalu bersama membuat kami bisa bertahan.
Dan tepat pada our first anniversary berpacaran yaitu 5 Mei 2014, dia berkunjung kerumahku dan menyampaikan niat baiknya untuk menjalin silaturahmi mengenal keluargaku. Pada akhir Mei 2014, gantian keluargaku berkunjung ke keluarga abang (suamiku) di Sampit. Pembicaraan serius seputar pernikahan pun terjalin. Selanjutnya sebagai hadiah ulang tahunku, pada tanggal 14 Juni 2014, abang melamarku kepada ayahku (via telepon karena kita terhalang oleh jarak).
Bahagia rasanya. Karena hari bahagia itu sebentar lagi menjadi kenyataan. Dan selanjutnya, kita melakukan persiapan pernikahan. Pada libur lebaran, Juli 2014, saat aku mudik ke Tangerang, aku segera mempersiapkan pernikahan kami. Aku mulai mencari beberapa vendor pernikahan yang elegant tapi tetap terjangkau. Seperti Paket pernikahan (terdiri dari; gedung, dekorasi, hiburan, cathering, wedding organizer), paket busana & Rias busana penganten dan keluarga, emas kawin (mahar), paket fotografi & dokumentasi, souvenir, hotel/penginapan, tujuan liburan honeymoon, dsb.
Sebagai seorang perantau Kalimantan yang akan menikah di daerah asal Tangerang. Aku tentunya membutuhkan paket pernikahan yang sudah all in. Dan aku sangat tertolong oleh paket pernikahan dan juga banyak vendor lain yang sangat praktis sehingga aku masih bisa mewujudkan pernikahan ideal-ku dengan mengurusnya segala sesuatunya dari Kalimantan. :)
Selepas lebaran Idul fitri, Agustus 2014, aku mengurus surat-surat izin pernkahan di KUA Tangerang. September 2014 kita disibukan untuk membooking, pembayaran, dan follow up pernak-pernik pernikahan, dan Oktober 2014 hari bahagia yang kami nanti-nantikan akhirnya datang juga.
* Karena aku percaya. Kisah cinta yang dibuktikan dengan pernikahan suci, akan selalu membuat kita menjadi manusia yang lebih baik dan membuat hidup kita selamat serta bahagia dunia-akhirat. Dan
* Aku meyakini. Bahwa menikah tidak hanya membuatku dan pasanganku bahagia. Tapi juga otang tua yang akan selalu mengalir doa untuk kebagiaan kami setiap harinya. Karena pernikahan adalah perintah Allah, sunnah Rasulullah. Pernikahan adalah pintu kebahagiaan, pembuka rezeki, dan merupakan sebaik-baiknya solusi hidup ini. Karena berdua lebih baik daripada sendiri, kita punya double kekuatan, yang semakin membuat hidup kita lebih baik bahkan sempurna :)
My Wedding Planner
My Calender : Cuti menikah :)
0 comments:
Post a Comment