Konsekuensi

That’s life. Pasti ada yang namanya konsekuensi di setiap jalan apa yang kita pilih. It means, if you want to be success you can’t choose every way to reach that mulus mulus aja. Nothing’s happened, nothing’s problem. Trust me, it never happened.

Like me. I am fresh graduated. And it’s a big proud to me if I can work in big Company and sesuai dengan my background education. And again I have to take consequencies that I have to far from home and I can’t help my beloved mom and grandmom at home.

But I think that menurut Allah SWT disini lah tempat terbaik ku saat ini. Disinilah aku sebenarnya bisa membantu keluarga dengan tepat. Untuk membentuk kepribadian ku yang matang dan dewasa, untuk sebuah pengalaman berharga yang tidak hanya untuk kupersembahkan di secarik kertas named CV, and of course for money. Mungkin suatu hari nanti, aku bisa saja menjadi tulang punggung keluarga, to support my family financial because it’s time to dad untuk pensiun dari kerja kerasnya membanting tulang. Bisa saja. Intinya ini untuk masa depan dan aku mau melakukan apa saja untuk orang-orang yang kusayangi.

Apapun itu pahitnya, I’m sure aku bisa melewati ini. This too will past, anyway. I’m sure inilah yang Allah SWT kasih dan terbaik dari ku .

Trust me, what you favourite is not always the best for you.

And I’m sure, sometimes, justru that rough way yang justru itulah sebenarnya jalan termanis yang diberikan Allah SWT buat kita. Hold on, raise your hand, Allah Knows what He doing.

Hahaa..

Kalau sudah menyangkut Allah. It works. I mean ini sukses membuatku tidak bersedih lagi. Karena Dia bisa melakukan apa saja kan! Seperti bumi dan langit yang bersanding sempurna sesuai perintah Allah, mereka juga bersedia take consequences untuk hancur dan berpisah dan satu dengan lainnya. They sure itulah yang terbaik untuk mereka. Karena setelah itu terjadi akan terjadi sesuatu yang lebih sempurna lagi.

Everything have consequences. Everyone take consequences.

Smile,

Fani